Asal Usul serta Kenyataan Unik Telur Kutu Beras

Asal Usul serta Kenyataan Unik Telur Kutu Beras

Telur kutu beras jadi perihal yang sangat menakutkan untuk para owner beras dengan jumlah banyak yang ditaruh di dalam gudang. Alasannya, telur ini hendak menetas jadi kutu beras yang bisa mengganggu komoditas pangan yang terdapat di gudang.

Sempatkah terlintas di benak Kamu, dari mana asal usul telur kutu beras yang menimbulkan gimana kutu beras terjalin? Sementara itu semenjak dini dibeli, tidak ditemui terdapatnya kutu serta wadah penyimpanan tertutup rapat.

Asal Usul Telur Kutu Beras

Bagi hasil studi dari sebagian literasi, terdapat 2 perihal yang menimbulkan kemunculan telur kutu di santapan pokok orang Indonesia ini.

1. Melekat pada Beras Semenjak Saat sebelum Dikemas

Saat sebelum beras dikemas, umumnya beras terletak pada wadah dengan dimensi yang besar yang terkontaminasi dengan area ataupun hawa luar. Perihal ini merangsang hadirnya kutu beras yang setelah itu bertelur sampai melekat pada beras– beras yang belum dikemas tersebut. Dikala keadaan ini, hingga telur hendak menetas jadi larva serta kesimpulannya kutu beras juga bermunculan.

2. Beras Ditimbun Sangat Lama

Beras yang ditimbun di dalam wadah tertutup dengan kelembaban yang cenderung normal hendak membuat hadirnya kutu. Bila dibiarkan ditimbun sangat lama, hingga serbuk– serbuk beras yang halus( tepung) hendak menciptakan telur kumbang beras sampai bisa menetas jadi kutu beras.

Kenyataan Unik Telur Kutu Beras

Ada pula kenyataan unik dari telur kutu beras di antara lain merupakan:

1. Berasal dari India

Dini mula telur kutu padi masuk ke Indonesia lewat perdagangan biji- bijian serta hasil pangan dari India, yang pada kesimpulannya menyebar keseluruh dunia. Dikala ini, hampir di segala dunia telah terkena kutu ini.

Terlebih hewan kutu beras mempunyai kelebihan dalam bertahan hidup serta sangat mahir menyesuaikan diri. Kutu dapat berpindah hidup keberas, gandum, jagung, sereal, serta komoditi pangan yang lain.

2. Sekali Bertelur Dapat 4 Butir per Hari

Seekor kutu beras betina sanggup menciptakan telur rata- rata 4 butir per hari. Cuma perlu waktu dekat 3 hari supaya telur menetas serta dapat bertahan hidup 4 sampai 5 bulan. Tetapi, di masa panas, waktu hidup kutu beras lebih pendek, cuma 26– 32 hari.

3. Hadapi Metamorfosis Sempurna

Telur yang dikeluarkan oleh induk kutu tidak langsung menetas, melainkan wajib menempuh 4 fase dalam siklus hidupnya. Kutu hadapi siklus hidup yang sempurna, mulai dari fase telur, larva, kepompong, sampai kutu berusia.

Metode Menghindari Timbulnya Kutu Beras

Buat menghindari timbulnya kutu beras, Kamu dapat menaruh beras di tempat penyimpanan yang bersih serta kering. Kutu beras sendiri sangat menggemari area ataupun tempat dengan temperatur 27 hingga 30 derajat Celcius. Mereka dapat mati di dasar temperatur 13 derajat Celcius. Metode kedua merupakan dengan menjemur beras di dasar terik matahari.

Metode yang lain, Kamu bisa memakai Fumiphos buat membasmi kutu pada komoditi( beras, jagung, serta biji- bijian lain). Yang mana Fumiphos ini tidak mengganggu kualitas komoditi, nyaman buat area, tidak merubah rasa, warna, serta aroma komoditi, dan menciptakan residu yang sangat rendah.

Demikian asal usul serta kenyataan unik tentang telur kutu beras yang wajib Andaketahui. Sebab dengan mencermati kedua perihal ini, hendak terus menjadi menaikkan pengetahuan Kamu dalam melaksanakan penangkalan serta pemberantasan hama kutu beras. Dengan begitu, hasil komoditi pangan yang Kamu simpan di dalam gudang hendak nyaman, kualitas serta zat gizi terpelihara, dan penjualan terus menjadi bertambah.


Tidak ada komentar untuk " Asal Usul serta Kenyataan Unik Telur Kutu Beras"